GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 14 Februari 2024 - Renungan Malam
SALING MENGAMPUNI DI ERA DIGITAL

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus. “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” (ay. 21 TB 2)

Matius 18:21-35
Berbicara mengenai mengampuni tentulah tidak mudah. Mengapa? Tidak semua orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, mampu mengampuni sesamanya dengan tulus-ikhlas. Dengan kata lain, lain di mulut, lain di hati. Terlebih di era digital, meminta maaf pada seseorang dapat dilakukan di media sosial, sehingga dapat dilihat oleh banyak orang. Persoalannya. apakah kata memaafkan itu terlahir dari hati yang sungguh memaafkan atau sekadar pencitraan diri. Oleh sebab itu, dalam mengampuni orang yang telah menyakiti kita, dibutuhkan hati yang tulus dan ikhlas dalam mengampuni.

Dalam bacaan saat ini, Yesus memberi contoh bagaimana caranya mengampuni. Yesus hendak memperlihatkan bagaimana warga Kerajaan Allah harus memperlakukan mereka yang sudah berbuat salah. Sebab, kasih dan pengampunan tidak terbatas. Melalui perumpamaan pelayan yang sudah diampuni, namun tidak mau mengampuni, Yesus hendak mengajarkan dan mengingatkan bahwa semua orang yang sudah diampuni harus mengampuni orang lain. Mengampuni sesama harus dilakukan dalam ketulusan, dalam kesadaran, bahwa kita telah diampuni, sehingga pengampunan itu harus diberikan kepada mereka yang menyakiti hati, tanpa mengingatnya kembali.

Saat ini, kita telah memasuki Masa Prapaskah yang ditandai dengan Rabu Abu. Itu berarti, kita akan memasuki masa tobat selama 40 hari sebelum Paskah. Masa di mana kita diingatkan kembali akan pengorbanan Kristus bagi manusia. Itulah cara Kristus mengampuni manusia dengan cara mengorbankan diri-Nya, sampai mati di kayu salib. Kita semua telah menerima anugerah pengampunan dari-Nya, maka sudah sepatutnya kita belajar untuk mengampuni sesama, dengan tulus hati, dan tanpa kepura-puraan. Kita mengampuni orang yang menyakiti kita, bukan karena kita mampu mengampuni, tetapi karena Kristus telah lebih dulu mengampuni dosa kita.

Doa: (Ya, Yesus, Anak Allah, ampunilah hamba yang seringkali susah untuk mengampuni sesama) 🙏

Kembali